Langsung ke konten utama

Surat untuk Emak. Memperingati Hari Ibu, 22 Desember 2011 (lomba menulis surat LDK Matimsya STAIN Pontianak)


Pontianak, 22 Desember 2011
Yang tersayang,
Emak dengan penuh keromatisan
di-
 Mempawah

Assalammualaikum Wr, Wb.
Hehehehehehhe. Mau ketawa dulu. Boleh kan?. Ini bukan ketawa ngeyel, sumpah. Kalau tidak percaya, silakan jewer kupingnya Ninda. Tapi nunggu Ninda pulang ke rumah, (mudaha-mudahan pas pulang Emak lupa, amin!). Hehehe. Maaf!.
Mak tadi itu ketawa malu. Malu karena surat ini. Surat  kedua di hari ibu  tahun kedua yang Ninda baru sadar, baru tahu. Maaf mak, baru tahun lalu Ninda tahu ada yang namanya Hari Ibu. Dulu, Ninda Cuma taunya hari Ibu Kartini. Makanya Ninda ketawa. Tapi sebenarnya ketawa itu biar bisa menghilangkan rasa malu. Biar nggak rancuh aja mau ngungkapin perasaan Ninda di hari Ibu ini.
Tapi yang pasti Mak, hal yang terpenting Mak tahu kan, kalau Ninda sungguh Sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang sekali, sama Mak. Tu ungkapan sayangnya jak panjang. Tapi, sebenarnya lebih panjang. Tak terkira. Lagunya Iwan Fals kalah, “Ribuan Kilo” hehehe.
Hem.. adanya surat ini sebenarnya Ninda ikutan lomba Mak. Lomba menulis surat untuk Ibu. Waduh Mak, teman-teman di Facebook semuanya sedang meriah-meriahnya memperingati hari Ibu. Di kampus juga, teman-teman yang tergabung dalam organisasi pagi-pagi udah bagi-bagikan Pin.  Hayooo, mak ndak tau kan Pin itu apa. Ayo ngaku-ngaku.  Pin itu kayak bros mak. Bentuknya ada yang bulat, ada juga yang segi tiga. Terus bahannya dari plastic. Bergambar, kadang cuma tulisan, kadang cuma gambar. Bewarna-warni.  Yang suka pakai Pin biasanya yang makai mahasiswa, apalagi yang punya organisasi, ditempel tu di tas-tasnya. Biasanya sih gitu, tapi seringnya dipakai di kerudung, topi  dan baju.
Ciaelah, memang perlu dicubit anak bungsu mak satu ini. dari tadi ngoceh terus. Padahal belum ada ngcupin selamat Hari Ibu. Baiklah mak, kata sederhana namun indah maknanya itu akan saya ungkapkan memalui tulisan ini. Hohoho, bacanya pelan-pelan, terus dikhayati kalau perlu pakai nangis ya Mak. Mari baca Bismillah dulu.
Bismmillaiharrahmanirrahim.
Mak, selamat Hari Ibu ya. Terimakasih untuk segalanya.  Kasih sayang, perjuangan, doa, suara, amarah, nasehat, relingan mata yang menakutkan, bingka kesukaan, roti sagu, doko-doko, uang jajan, sarapan, makan siang, makan malam. Merawat ketika sakit. Mak terimakasih untuk semua. Semua yang tidak bisa diucapkan satu per satu. Terlalu banyak, hingga tidak bisa dihitung. Kalau kiki penyanyi cilik itu ngitungnya, pasti nggak mampu dia.
“Ini satu, ini dua, tung ngitung-ngitung” hehhe.
Banyak waktu yang sudah lewat. Banyak kisah yang sudah ditempuh. Banyak kasih dan sayang yang sudah diberi. Hem, apalagi kalau ngitungnya sebelum Ninda lahir. Aduh, mak  Ninda ndak bisa ngitungnya. Mak yang kuat bawa Ninda kemana-mana waktu Ninda nebeng di perutnya Mak. Belum lagi waktu ngelahirin, tarik nafas, tarik nafas, keringatan, dan pasti berjuang dengan sangat agar Ninda bisa lahir. Kayak yang di film-film itu.
“Ayo tarik nafas, iya terus”, dan “Uwek-uwek” gitu mak. Tapi jelasnya gimana, tentu Ninda nggak tau. Mak cerita lah. Eh, tapi nanti sajo lah. Lanjut baca surat Ninda jak. Hehehe.
Mak, sebenarnya Ninda malu mau bilang ini.  tapi, mak jangan mengira hanya karena hari ini hari ini Hari Ibu, hanya karena Ninda ikutan lomba. Ninda langsung bilang terimakasih untuk segalanya sama Emak. Tapi kan Mak, biar romatis. Biar orang yang buat hari special ini amal jariyahnya lebih banyak. Banyak, ya karena moment ini benar-benar menjadi hari berbagi kisah, kasih ibu-ibu sama anak-anaknya. Atau, anak-anak yang menyadari bahwa ibu adalah yang terspesial. Karena hari ini banyak kebahagiaan yang tercipta. Wuihhh rugi nih mak kalau kita nggak ikutan. Kita kan ibu anak yang kompak juga ya mak. Ibu anak yang suka berbagi cerita.
 Mak Ninda juga mau ucapkan kata Maaf. Maaf untuk segala salah. Maaf, sudah setua ini Ninda masih minta duit sama Mak. Ninda belum bisa menghasilkan duit sendiri. Ya, begitulah mak, duit itu nggak bisa diproduksi sendiri, lewat kerja otak terus keluar lewat salah satu anggota tubuh kita. Semisal pas kita mau duit, terus mikir, keluarlah duit. Mata kita pun tinggal mengedip dua kali, duit pun datang. Enak amat ya. Tapi itu dia, duit meti di cari, mesti kerja dulu. Makanya emak nguliahkan Ninda ya mak?.
Kadang kalau mau minta banyak mesti marah-marah dulu. Mesti vonis mak itu pelit sama Ninda. Parah ya?. Padahal Ninda juga tau, gimana ekonomi kita. Beuh, dapat 100 ribu per bulan aja sudah sangat bersyukur. Jewer aja mak, ndak apa-apa. Boleh. Hehehe.
Maaf ya mak.
Hem, baiklah Mak. Sepertinya Ninda terlalu banyak nulis yang isinya tidak jelas. Itu karena Ninda juga bingung, mau  menjelaskan bagaimana perasaan sayang Ninda sama Emak. Biar mak benar-benar yakin, kalau Ninda nulis ini, benar-benar dari hati. Bukan Fiksi, bukan khyalan. Tapi ini Cinta, kasih sayang. Hadoh, romatis sekali.
Mak, Ninda rasa sekian dulu surat ini. Doakan Ninda biar berhasil menjalani kehidupan.Biar berhasil juga membahagiakan Emak. Mak pun tak kecewa, kuliahkan anak kayak Ninda ini mahal-mahal tapi  nggak, ehmm nggak mau disebutkan. Pastinya Ninda akan berhasil, Insya Allah, Allah akan selalu meridhoi kita. Kata Film Mestakung, Jika kamu yakin, alam semesta pun akan mendukung. Pastinya lagi, mak mendukung, iya kan. Tapi tenang mak, Ninda ndak minta di dukung dengan pundak Emak. Ninda kan sudah besar, berat pula. Dukung Ninda dengan doa, duit juga hehehhe.
Hem,,, dari tadi bilangnya sekian, tadpi tulisan masih panjang. Maaf ya Mak, pasti mata mak juga sudah capek ya? dari tadi mbacanya pakai kacamata.
Ini benaran. Benaran untuk menyudahi isi tulisan ini.
Mak, sekian dulu surat kasih sayang untuk Emak ini. Surat ini bukan bagian dari bukti kasih sayang Ninda, atau bagian dari symbol. Rasa sayang itu tidak bisa Ninda tunjukkan dengan sangat rinci. Tapi, dengan rasa sayang itu, Ninda yakin, kita bisa merasakannya. Itu semua dikarenakan kita adalah anak dan emak yang saling sayang. Iya kan?.
Terima kasih, untuk Emak tersayang dan selalu romantis sama anaknya.
Muaccccccccccch.
Dari anakmu yang boleh dan rela dijewer.
Farninda Aditya



Yang pakai kopiah itu, bukan bapak saya. Bapak pinjaman itu. Bapaknya tetangga. Tapi sudah dianggap Bapak.

Komentar

NATURAL mengatakan…
Ninda, Kakak kagum....
Bangga banget ma Ninda, meskipun kadang iriii,,,, tapi tenang, ndak sampai buat Ninda sakit kok, he. jadi pengen kayak, Ninda.... bagi tips dooonk...

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui ...

RPS Bahasa Indonesia

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Mata Kuliah Umum (MKU) yang berisi materi kebahasaan yang menunjang Kompetensi pedagogik, Kompetensi kepribadian, Kompetensi sosial, Kompetensi profesional mahasiswa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam bidang sebagai calon pendidik. Materi meliputi; Hakikat dan kedudukan Bahasa Indonesia, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan (EyD), Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia secara Lisan dan Tulisan (Bahasa Indonesia yang baik dan benar), Dasar-Dasar Mengarang (Ragam, fungsi dan diksi bahasa Indonesia, Pemanfatan kamus bahasa indonesia (Bahasa Baku), Pemanfaatan kamus dan tesaurus, Ragam bahasa ilmiah lisan dan tulisan, dan demonstrasi berbahasa Indonesia RPS Bahasa Indonesia   1.     Aditya, F. (2018). Forms And Meanings Of Traditional Foods In Tanjung Village Community, Mempawah, West Kalimantan. Khatulistiwa , 8 (2). https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v8i2.1161 2.   ...

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                ...