RESOLUSI AKHIR TAHUN
Sebelumnya saya tidak pernah membuat tulisan tentang
resolusi atau flashback time selama ini. Tapi, karena banyak sekali yang
membicarakan hal ini, saya jadi tertarik juga. Saya mau iku-ikutan juga, biar keren. Saya perhatikan orang-orang yang
membicarakan hal-hal seperti ini bisa sukses dengan sangat baik.
Dulu, saya tidak tahu apa itu resolusi. Bahkan saya juga
baru tau ada istilah ini. betapa malangnya nasib saya. Meski saya belum pernah
ke Malang.
Apa yang saya alami selama satu tahun ini?
Banyak sekali. Berat badan saya juga ikut berubah.
Saya sangat merasakan perubahan yang luar biasa pada diri
saya. Terutama di dunia kepenulisan. Di akhir tahun Desember 2010, saya benar-benar melihat karya saya
dalam kumpulan tulisan berbentuk buku. Tahun 2010 itu, ada tiga karya: Kumpulan
cerpen Islami, Untuk Satu Mimpi, Bugis Perantauan,dan Pendidik di Kalimantan
Barat.
Semenjak itu, saya merasakan adanya rasa percaya diri timbul
pada diri saya. Saya sudah merasa bahwa jalan hidup saya sudah bisa saya arahkan
dengan baik. Dulu saya tidak tahu mana barat, selatan, utara, barat daya dan sebagainya, makanya saya tidak tahu bagaimana mengarahkan diri. Hingga akhirnya sampai sekarang pun saya tidak tahu, bagaimana membedakan arah-arah itu. Pakai kompas, rasanya percuma, saya tetap saja buta arah.
Saya pikir-pikir lagi tentang apa yang terjadi pada diri saya selama satu tahun ini. Rasa-rasayan saya sudah bisa terbang di awan-awan. Terus kejutkan si penunggu awan, biar dia kasih kita uja. Heleh, kagak nyambung.
Saya tidak bisa menentukan kapan-kapan perubahan itu. Kapan saya normal jadi perempuan, kapan berubah normal jadi laki-laki. Atau, kapan saya jadi Pocong atau Kuntilanak, jadi wewe gombel. Hahahahaha. Lariiiii.
Tidak pasti kapan. Tapi perbedaan yang saya alami di tahun ini
adalah:
Saya ikut membimbing siswa mengarang dalam kampanye
kepenulisan
Saya ikut menyusun karya tulisan siswa MTs Negeri 2 dalam
bentuk buku
Saya ikut membimbing guru-guru membuat email dan blog
Saya dapat honor memandu dan bisa beli jangpium, alias laptop
saya ini
Saya termasuk dalam daftar mahasiswa mendapat beasiswa dari
Club Akademik, Club Menulis
Saya dan Club ada di halaman khusus Tribune Pontianak, ada
profile mini saya
Saya juga ikut menulis di enam dari tiga belas buku Club
yang terbit
Saya punya modem Flash
Saya ikut jadi pemateri menulis cerpen di Borneo Tribune
Saya menjadi bagian dari penulis Selaksa Makna Ramadhan,
Untuk Sahabat, penerbitan Leutika Prio Jogjakarta
Saya jadi coordinator Club Menulis STAIN Pontianak
Saya ikutan nulis di Tionghoa Kalimantan Barat
Saya ikutan nulis di buku Melayu Borneo Tribune Pontianak
Saya PPL I alias pembelajaran. Menegangkan.
Saya ganti kamar
Saya PPL II, PPL di sekolah SMP 8 Paris. Januari ini saya
ujian
Saya kenal sama anak PPL untan yang baik hati
Saya bisa pakai high helss, meski lebih banyak pegalnya
Saya sudah sering pakai rok
Saya tukar hp sama gita, dan berhasil hp itu rusak
Saya ganti Hp samsung
Saya tidak perhatian sama LPM, saya jahat
saya tidak perhatian sama skripsi
saya tidak perhatian sama skripsi
Saya tidak perhatian sama body muka dan putih
Saya tidak perhatian sama beberapa teman dekat, sok sibuk.
Saya tetap pulang sore, saya kerja di Club
Say tidak perhatian sama The Master, The Master jelek tampangnya
Saya tetap telat bayar pajak motor
Saya bawa lari sandal jepit orang
Saya sudah bisa pakai alas kerudung
Saya bisa nari ketek
Saya bisa nari jelangkung
Saya sudah ke rindu alam, dalam perjalanan saya
terus-terusan berdoa, karena gas motor sudah full, habis
Saya bisa beli buku sendiri,
Saya beli majalah story terus
Saya sudah bisa jilid buku
Saya punya kamar yang selalu berdebu
Saya kehialangan bunda-bunda saya
Saya belikan mak hadiah
Saya berhasil buat kakak jadi penulis
HHHHHHH begitulah hal-hal yang saya ingat.
Ini dululah. Resolusinya apa ya?
Udah nempel di dinding kamar dari bulan Desember, tapi malu ah *sok feminim ya?
Kamu gimana?.
Komentar