Langsung ke konten utama

Untuk Kembangku. 13 November 2011

Kamu ingat? Kamu bilang ini sudah tahun 2011, masih jaman kah membicarakan  si itu itu terus.

Kamu ingat? Kamu bilang, emangnya mukamu tu muka duit, muka Bank. Kalau saya datang dan selalu minta duit seribu atau dua ribu sama kamu. Meski kamu menggerutu, kamu tetap kasih saya seribu, dua ribu itu.

Kamu ingat? Tahun lalu,saat kamu lebaran ke rumah, pulangnya saya langsung menelpon kamu, karena saya tahu, Air kaleng saya kamu bawa kabur. Mengetahui saya tahu, kamu langsung tertawa terbahak-bahak.

Kamu ingat? cerita tentang kamu yang berkemas-kemas melarikan diri pada tragedi 1999, yang pertama kamu kemaskan adalah sepatu gunungmu yang ada lampu-lampu itu. kamu bilang, "Itu be nda, sepatu yang ade lampu-lampunye. dulukkan agik trendnye itu" kamu tertawa.

Kamu ingat? Persahabatan kita sejak MTs, MAN dan sekarang tidak pernah ada pertengkaran. Karena saya tahu, kamu itu sangat baik, dan kamu tidak pernah menyakiti perasaan siapapun. Sikap, tingkahmu selalu baik. Kamu  memang orang baik.

Kamu Ingat? Julukan "Kembang" yang saya beri untuk kamu, itu karena kamu suka sekali mengenakan jilbab bunga-bunga. Mengenakan jilbab yang seperti itu, kamu semakin cantik, cerah, dan selalu segar. Apalagi kamu pandai sekali memadukan warna baju, rok bahkan make up an kamu. Kamu juga lihai melangkahkan sepatu high hells. Sesuatu yang sangat tidak pandai saya lakukan.

Kamu tahu? Mak dan Bapak kamu bilang, kami ini obat untuk sakitmu. Hari itu kami menjengukmu. Kamu tahu, saya kira kamu akan memberikan  tawa nakalmu, itu. Kamu yang selalu memanggil saya “ndud”.  Hah, ternyata saya tidak mendapat itu. Kamu sangat jelek, bukan karena kamu tidak mengenakan jilbab, dan berbedak. Kamu tampak jelek, karena kamu tidak tersenyum dengan saya. Kamu tidak bicara sepatah kata pun pada saya. Padahal saya sudah menunjukkan dua jari saya yang katanya lambing “peace” itu, dan tersenyum seperti biasa. Parahnya, kamu tidak merespon saya. Padahal saya ingin sekali, menjadi seperti yang Mak dan Bapak kamu inginkan, menjadi obat untuk kamu.
Dan, apakah kamu tahu? setangkai kembang ungu yang saya letakkan di samping kamu. Berharap jika kamu sudah baikkan, kamu bisa lihat itu. Dan kamu tersenyum. Berteriak seperti biasanya "Aaaa kau Nda-nda".

Sempatkah kamu membacanya?. Saya tulis di secarik kertas "Untuk Kembang. SEMBUH Ya SAYONGS". Saya sengaja tidak menggunakan Ssemoga, Lekas, cepat atau apalah. Saya sengaja tulis "SEMBUH", karena saya tidak mau berharap. Tapi saya mau kamu sembuh. .

Saya tidak bisa berlama-lama menemani kamu semalam. Saya mesti pergi untuk menemani orang rumah pergi undangan. Saya pulang ke rumah.
Besoknya, saya menemui kamu lagi. Kamu sudah pulang. Pulang,  sinonim dari kata yang selalu kamu sebutkan saat kamu masih lemah di rumah sakit.  “Mak, balek yok mak. Mak, balek yok mak, balek yok”. Itu-itu terus yang kamu pinta.
Dan, permintaan kamu dikabulkan.

Saya menemui kamu. Bersama yang lain, ramai sekali. Saya dan yang lainnya menemui kamu.  Tapi, saya  gagal lagi mendapatkan senyum kamu yang nakal itu.
Jujur, saya tidak suka mellihat kamu, saat kamu pucat. Saya tidak suka melihat kamu yang pucat itu. Saya sangat tidak suka. Saya suka lihat kamu dengan dandanan kamu. Wajah kamu tampak cerah. Makanya, saya suka melihat kamu “dulu” dalam-dalam. Saya memastikan tidak ada yang pucat dari kamu. Saya senang, lagi pula kamu pasti  banyak makan. Saya senang kalau kamu sehat-sehat saja.

Tapi, tadi saya melihat kamu dengan wajah yang sangat pucat. sangat. Karena saya tidak suka, maka saya tidak mau melihat kamu lama-lama.

Tapi, meski tidak lama, tetap saja membuat saya menerjunkan air mata.  Air mata karena mengingat kebersamaan kita. Kebersamaan yang tidak bisa lagi kita lanjutkan. Saya tidak menangisi jasad kamu. Tidak. Saya menangisi kebersamaan kita yang tidak kita lanjutkan lagi di dunia ini. Saya yang tidak akan mendengar kamu bilang:
Sudah tahun 2011, masih jaman kah membicarakan  si itu itu terus.
Emangnya muke aku ni  muke duet, muke Bank.
 Kalau saya datang dan selalu minta duit seribu atau dua ribu sama kamu. Meski kamu menggerutu, kamu tetap kasih saya seribu, dua ribu itu.

Sudah, saya tidak meminta kamu untuk mengingatnya lagi.
Dan, sekarang giliran saya untuk tetap mengingat itu. Kebersamaan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau