Sekarang bukan lagi pembekalan PPLyang sedang saya hadapi, tapi
benar-benar sudah PPL. Hari pertama ini saya dan kelompok masih
santai-santai saja, malah sudah bisa menjelajah sekolah hingga
kantinnya. Btw, soal kantin saya rasa , saya mesti bawa makan
bekal.Tadi, sarapannya berhasil menguras 9 ribu dari kocek saya. Kalau tiap hari
begini, dapat uang darimana. Soalnya saya sedang cuti kerja sebagai
"Ojek". Jika biasanya saya apat 200 ribu/ bulan dari orang-orang yang saya
antar ke sekolah, 4 bulan ini mungkin itu tidak saya dapatkan. Jadi,
untuk hal jajan atau yang lainnya saya harus pandai-pandai menggunakan
uang.
Oh ya, saya PPL di SMP Negeri 8 Pontianak, Paris II (parit haji husin). Pamongnya bernama bu Fatmawati dan Mushuri kalau gak salah. Tapi pamong abadi kami Ibu Fatma, karena beliau memang guru PAI di sana. Tadi itu, saya ikut upacara bendera, ini kali keduanya di tahun ini saya ikut upacara setelah kurang lebih 3 tahun tidak ikut. Setelah dosen pembimbing kami Pak Sukino menyerahkan kami pada waka kurikulum di sekolah. Kalau tidak salah tepat pukul 07: 43 kami diserahkan dengan sah. Lanjut menghabiskan waktu kami berkenalan dengan guru-guru di sana.
Tadi itu, saya sudah masuk kelas VII D, dengan niat sekedar untuk perkenalan. Ah, saya pernah juga merasa sebagai siswa berseragam putih biru. Dan melakukan banyak hal di dalam kelas, saat guru sedang menjelaskan. Berisik, tidak mendengar guru, capek, ngantuk, lapar. tidak konsen, maunya ngobrol dengan teman sebangku juga pernah saya lakukan. Dan, hal itu terjadi pada murid-murid saya tadi. Perkenalan saya tadi itu, membuat saya mengingat masa-masa menjadi siswa MTs, karena dulu saya sekolah di Madrasah. Ah, ributnya minta ampun. Itu juga saya dan teman-teman di kelas dulu.
Tapi, tidak ada yang sibuk dandan, atau malah nyisir terus.Tapi yang selalu merapikan jilbab dan berkaca pasti ada, lebih-lebih habis istirahat. Di kelas tadi itu, ada yang nyisir, sibuk mengikat itu rambut. Rasanya saya ingin turun tangan untuk menyanggul mereka. Biar mereka nggak sibuk buat genahkan rambut-rambut mereka itu lagi. Tapi apa daya saya juga tida bisa menyanggul.
*emang mesti gitu apa ya?
Soal ribut dan kelas tidak bisa fokus menyadarkan saya bahwa saya masih belum lihai menguasai kelas, baiknya saya harus belajar. PPL ini kan untuk latihan, dan itu artinya saya belajar dari dan untuk semua ini.
Oh ya, saya PPL di SMP Negeri 8 Pontianak, Paris II (parit haji husin). Pamongnya bernama bu Fatmawati dan Mushuri kalau gak salah. Tapi pamong abadi kami Ibu Fatma, karena beliau memang guru PAI di sana. Tadi itu, saya ikut upacara bendera, ini kali keduanya di tahun ini saya ikut upacara setelah kurang lebih 3 tahun tidak ikut. Setelah dosen pembimbing kami Pak Sukino menyerahkan kami pada waka kurikulum di sekolah. Kalau tidak salah tepat pukul 07: 43 kami diserahkan dengan sah. Lanjut menghabiskan waktu kami berkenalan dengan guru-guru di sana.
Tadi itu, saya sudah masuk kelas VII D, dengan niat sekedar untuk perkenalan. Ah, saya pernah juga merasa sebagai siswa berseragam putih biru. Dan melakukan banyak hal di dalam kelas, saat guru sedang menjelaskan. Berisik, tidak mendengar guru, capek, ngantuk, lapar. tidak konsen, maunya ngobrol dengan teman sebangku juga pernah saya lakukan. Dan, hal itu terjadi pada murid-murid saya tadi. Perkenalan saya tadi itu, membuat saya mengingat masa-masa menjadi siswa MTs, karena dulu saya sekolah di Madrasah. Ah, ributnya minta ampun. Itu juga saya dan teman-teman di kelas dulu.
Tapi, tidak ada yang sibuk dandan, atau malah nyisir terus.Tapi yang selalu merapikan jilbab dan berkaca pasti ada, lebih-lebih habis istirahat. Di kelas tadi itu, ada yang nyisir, sibuk mengikat itu rambut. Rasanya saya ingin turun tangan untuk menyanggul mereka. Biar mereka nggak sibuk buat genahkan rambut-rambut mereka itu lagi. Tapi apa daya saya juga tida bisa menyanggul.
*emang mesti gitu apa ya?
Soal ribut dan kelas tidak bisa fokus menyadarkan saya bahwa saya masih belum lihai menguasai kelas, baiknya saya harus belajar. PPL ini kan untuk latihan, dan itu artinya saya belajar dari dan untuk semua ini.
Komentar