Seorang adik tingkat bertanya, tentang Be Your Self. "Menurut kakak be your self itu ape?" behitulah kira-kira pertanyaanya. Saya sempat terkejut dengan pertanyaan itu. Sejarahnya, saya berselang beberapa menit sebelumnya sedang berdiskusi bersama hati dan pemikiran saya. Apa itu Be Your Self menurut Saya.
Seperti diskusi yang saya jalankan (antara hati, pemikiran, dan Saya(pengambil keputusan)), bahwa saya tidak perlu menjadi diri saya sendiri. Saya mengambil keputusan ini, dalam makna bahwa saya tidak boleh menjadi egois dengan apa yang saya inginkan. Saya mesti belajar menjadi orang lain, dalam proses pencarian pemantapan jati diri, yang memberi saya kenyamanan, bukan beban. Beban karena mempertahankan apa yang saya inginkan.
Bukankah waktu yang akan datang itu tidak pernah saya ketahui, akan bagaimana nantinya. Akan ada kemungkinan, bahwa saya tidak senang dengan diri saya yang sekarang. Ya, menurut saya, saya tidak perlu menjadi diri yang sebenarnya tidak baik untuk diri sendiri. Dalam arti, mengapa harus mempertahankan untuk menjadi apa yang saya inginkan, tetapi itu tidak baik untuk diri saya, untuk orang-orang yang saya sayang, dan menyayangi saya. Saya rasa kebahagiaan adalah tujuan utama semua manusia di bumi ini. Bahagia dan membahagiakan. (romantis sekali (?)).
Bukan menjadi diri sendiri, bukan pula berarti, saya menghilangkan sekali identitas saya, yang ini. Saya berpikir mengenai be Your self saat itu, dikarenakan seorang teman, dengan bangganya menyatakan pada ratusan orang bahwa "inilah saya, inilah diri saya". Ketika itu, dalam pandangan saya, "inilah saya" dia itu memberi contoh yang tidak baik. Saat itu, ia di kenal sebagai pembimbing. Ya, saya memang tidak berhak menilai, karena yang berhak menilai hanya Allah SWT. Namun, pelajaran yang saya ambil ketika itu, ialah kita tidak boleh egois untuk menjadi diri kita, apabila kita berada dilingkungan yang tidak pantas untuk menjadi diri kita.
Ya, mungkin pemikiran saya ini berbeda dengan Anda. Itulah perbedaan, nikmati saja.

Komentar