Hari ini aku mudik. Sebenarnya niat mudik udah lama. Seminggu yang lalu mungkin. Tapi, ada saja hal yang meragukan niat itu lagi. Misal, karena aku yang sok sibuk. Jadi nggak punya waktu. Padahal kesibukan aku juga nggak jauh dari nggak bisa memanaj waktu dengan baik. Terus, karena cucian baju sudah mencapai dua baskom lebih. Hal ini sudah memastikan keadaan, tidak ada yang mau mencucikan baju aku yang super bau, itu dengan gratis. Mau laudry, jujur aku paling pelit mengeluarkan duit hanya untuk hal-hal yang nggak terlalu penting. Aku ngaku, aku ini nggak hemat, tapi lebih pada ke pelitnya. Saking pelit, sampai-sampai aku nggak bisa memberi nafkah si kura-kura. Si tabungan hijao aku itu. Kalau tiap hari celeng seribuan. Bisa-bisa jatah satu minggu makan, habis masuk ke dalam perutnya kura-kura. Ntar kalau, lagi kanker, si kura-kura bakal di kuret. Sama saja kan?. Ah, tapi lebih tepatnya, emang aku nggak punya ongkos.
Nggak punya ongkos laundry=nggak punya ongkos buat mudik. Isi ion nya The Master itu, fullnya kurang lebih 18.000. Pake, pelampung 3.300. Itung-itung nggak jauh dari 20 ribuan kan. Biasanya takaran fullnya ion The master, sama dengan pemakaian ion untuk satu minggu. Ya, ini lebih pada penghematan.
Selain alasan itu, aku juga kadang merasa malas mau pulang. Hum… jarank mempawah-pontianak emang nggak terlalu jauh, minimal 2 jam paling lama., dengan kecepatan 60 Km, ya, ini perkiraanku. Tapi, tetap saja, membuat badan menjadi sangat letih. Apalagi, kalau mudik seringnya Cuma satu hari satu malam. Pun untung 24 jam.
Jadi, tadi pagi itu akku, tiba-tiba kepengen mudik. Maka mudik lah aku.
Dalam perjalanan, aku mecnoba buat ngamatin segala hal. Ya, keinginan menulis membuat aku menjadi pengamat gadungan. Paling tidak, mudik ini ada tulisan yang aku buat. Terserah tentang apa. Tapi ada.
Berbekal Hape Nokia, yang udah lansia. Aku pun mengabadikan segala hal yang menurut aku menarik. Hingga akhirnya, aku pun lebih keliatan, orang yang baru punya hape kamera. Motret-motret hal yang nggak terlalu menarik. Biarin, aku tetap bilang apapun itu, itu tetap menarik. (maksa).
Jadi inilah berbagai foto yang aku berhasil menjelek aku potret.
Beberapa foto ini, sengaja aku ambil paling tidak untuk menujukan, ini loh tempat-tempat yang lewati waktu mudik. Atau ini mungkin bisa digunakan untuk menulis perbandingan, kini atau nanti.
Ini pas di pemapong, alias kapal penyeberangan
Bawa 50 an je, ndak usah laju-laju :)
Ini di wajok, jembatannya sedang diperbaiki
Itu gunung peniraman eui.. masih hijau
Ini di Nusapati, itu ada sawahnya
pekong
Di ujung sana, pertigaan. Belok kiri hyuuuu
Ini nek kenek, di Tanjong


ini SDn 09, dulunya SDN 14.
Komentar