Oh, ternyata isinya sekedar pengiriman “kata-kata manis” tentang “cinta sejati”.
Isi sms:
Suatu hr aristoteles brtanya pd gru’y:
Apkh cnta sjati itu?
Gru mjwb:
Brjlnlah lrus ditaman bunga yg luas, petiklh 1 bunga yg trindh menrutmu dan jgn prnah brblk k blkng. Aristoteles mlkasnakan’y &kmbli dg tngn hmpa.
Gru brkata mn bunga’y?
Aristoteteles brkta: Q tak bs mndptkn’y. sbnr’y q ylh mnemukan’y tp Q brfkr, d msh ada yg lbh dpn bgus lg, ktika Q tlh smpai diujung taman. Q bru sdar bhwa yg Q tmui prtama td yg trbaik, tp Q g bs kmbli lg kbalkang.
Gru mnjwb: sprt itu lh Cinta sejati. Smakin kw mncari yh trbaik, mka kamu tdk akn prnh menmkanya’y. jgn prnh sia2kn Cints yg tmbuh dihtimu, krn wkt takkan prnh kmbl lg…
*telur masak kec@p”
Membaca ini, saya jadi teringat dengan seseorang. Tulisannya, membuat saya menemukan banyak inspirasi. Dia seumuran dengan saya. Dia orang luar pulau. Dia kuliah di salah satu Universitas terkemuka di Bandung. Dia suka IT, suka desain blog. Dia menurut saya ahli di bidang inni. Dia cerdas!. Dia tidak suka dengan hal-hal yang berlebihan. Saya suka style nya.
Lagi, dia itu masih muda. Dia seumuran dengan saya. Tapi pikirannya melebihi saya. Inspirasi yang bisa ia berikan juga melebihi saya. Dia masih muda, dia seumuran dengan saya. Tapi, dia sudah bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, meskipun ia kuliah bukan di bidang yang tidak membuatnya ahli di bidang itu. Dia itu masih muda, dia seumuran dengan saya. Dia mengagumkan.
Saya mulai sadar, saya mengidolakan dia. Dia si penulis itu. Seseorang yang saya bilang sama beberapa teman, membuat saya “jatuh cinta”. Saya tahu, ini hanya lelucon saya dengan teman-teman saya. Orang itu, tidak pernah saya temukan. Orang tersebut saya hanya sekedar kenal. Saya tidak tahu, bagaimana dia sebenarnya. Saya juga hanya mengenal dia dari website nya, blog. Saya juga hanya sesekali berkomunikasi dengannya lewat Twitter. Wow itu Cuma, Cuma sekedar. Saya mengenalnya hanya dengan tulisannya.
Beberapa teman saya itu, juga punya idola. Bahkan jauh dari Indonesia. Di korea. Mereka suka dengan artis, penyanyi Korea. Bahkan ada yang mengaku si Artis atau penyanyi itu, pacar, suami, bahkan selingkuhannya. Ohhh--- begitukah kalau mengidolakan seorang?. Mereka punya cita-cita, ingin ke korea dan bertemu dengan idolanya. Kalau seperti ini, berarti saya juga ingin punya cinta-cita seperti itu. ingin ke tempat seseorang tadi, dan bertemu dengannya. Hhh, saya teringat dengan sms “cinta sejati” tadi. Apa boleh, saya menjadikan idola saya ini, sebagai “cinta sejati “saya?. Meskipuns aya tidak pernah mengenalnya bagaimana dia yang sebenarnya. Tapi, saya suka dengan seseorang ini. Tulisannya membuat saya mengidolakan dia, prestasinya membuat saya mengagumi dia. Eh-eh, apa iya itu cinta sjeati? Hhhh. Saya rasa ini tidak ada hubungannya dengan cinta sejati. Ini hanya sekedar suka, dan mengagumi. Tapi, apa boleh saya menjadikan seseorang ini sebagai cinta sejati?. Hups!! Ketokkan kepala saya. Ini sudah EROR!
PLOK, TOK!!.

Komentar