Langsung ke konten utama

Belajar dari Dosen Kapita Selekta

Ya, hari ini, hari pertama saya ikut kelas kapita selekta. Mata kuliah semester VIII yang baru dikasih di semester Ix. Saya sebagai mahasiswa semester VII merasa bahwa boleh-boleh saja ikut kuliah ini. Semester ganjil. Meski IPK semester VI masih abu-abu.
hari ini saya duduk manis di kelas A. kelas semester IX. cukup banyak mahasiswa penghuni kelas ini yang saya kenal, sehingga membuats aya tidak terlalu canggung dengan kakak tingkat ini.
dosen yang akan masuk adalah seorang dosen senoir kampus. jika tidak salah pendengaran saya, dia sudah 20 tahun mengabdikan dirinya di kampus saya. kebanyakan mahasiswa di kelas, "mungkin" mengenal dia sebagai dosen yang selalu jalan kaki. tidak sedikit mahasiswa yang mengungkapkan perasaan mereka,"kasihan lihat bapak jalan kaki". maklum umur dosen kami ini sepertinya sudah lebih dari 60 tahun. rambutnya sudah uban, dia jalan juga sedikit membungkuk. ya, usianya yang memang sudah lanjut mengingatkan kita pada kakek atau nenek.
kami, melihat dosen kami yang selalu ke kemapus dengan jalan kaki ini, tentu merasa iba. kami sudah merasa juga bahwa bapak adalah orang yang sederhana. tidak mau yang berlebih-lebihan. jangan harap untuk mengajaknya naik keboncengan motor atau masuk ke dalam mobil kita, atau sepeda. sudah tau semua jawabannya, beliau pasti tidak mau.
kesederhanaan dan keadaannya memang membuat kita lebih segan, dan menghormati beliau.
bahkan keserhanaan beliau tidak hanya ia lihatkan dari penampilannya. tapi juga dari ia mengenbalkan siapa dirinya.
di kelas, mungkin tidak banyak yang tahu siapa dosen yang mengampuh mata kuliah kapita selekta ini. sederhanya , mengenal beliau sebagai dosen senoir dan dosen yang selalu berjalan kaki jika ke kampus. mengenai dirinya, saya memang tidak tahu banyak. namun, yang saya tahu daia dalah konsultan pendidikan, dia adalah tokoh di kalimantan barat. saya pernah satu ruangan bersama beliau di suatu acara bedah buku. dan salah satu orang yang membedah buku dalah beliau. yakni bedah buku Tokoh pendidikan islam di kalimantan barat, yang ditulis oleh mahasiswa club menulis stain pontianak, dan buku abang maspura. buku yang ditulis oleh nur iskandar.
beliau gemar membaca, saya lihat dari jendela rumahnya, banyak sekali buku-buku di salah satu ruangan yang dari jendelanya itulah sya bisa elihat buku tersebut.


ahhh, pastinya dia itu orang hebat di kalimantan barat. seperti yang ia katakan pada mahasiswa di kelas, saat si mahasiswa meminta beliau mengenalkan dirinya. namun, beliau menolak, beliau hanya bilang, orang-orang mengenail dirinya. bahkan di perbatasan.

saya tidaka kan mengenalkan diri saya. tidak akan saya lakukan. ini prinspi. itulah yangs aya tangkap ari pembicaraan beliau.
ah, makna yang dpat saya ambil adalah. dia tidak ingin mengenalkan dirinya yang terkenal sebagai tokoh kalimantan barat, berjasa, bahkan di dunia pendidikan. dia tidak ingin mengenbalkan dirinya, yang sebenarnya siapa dririnya sebenarnya.
biarkan orang mengenal dirinya, dengan cara mereka amsing-masing, ia terima apapun tanggapan orang tentang dirinya. "bahkan menghina" kata beliau.

beliau memang sangat sederhana, bahkan dalam mengenalkan dirinya.

NB: ditulis dalam keadaan bimbang. Wifi kampus udah mati. janji akan memperbaikinya :). tapi yang ingin saya sampaikan ialah. kita tidak perlu membanggakan siapa kita sebenarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau