Langsung ke konten utama

Untuk emak yang perkasa (lomba surat untuk Ibu)

Pontianak, 12 Desember 2010

Untuk Emak yang tersayang,
Tasmaniah Hamdan

Assalammualaikum Wr.Wb
Emaaaaaaaaak!. Ini surat pertama Ninda untuk Emak. Pasti Emak heran kan? Mengapa Ninda nulis surat untuk Emak. Lucu rasanya menulis surat ini, seperti kita itu berpisah jauh, padahal Ninda hanya berada di Pontianak. Tapi, apa salahnya, sekali-kali Ninda menulis surat untuk Emak. Emang sih, biasanya kalau ada perlu apapun, Ninda nelepon. Tapi, Ninda juga pengen menulis surat untuk Emak. Sebentar lagi itu, hari Ibu. Jadi Ninda pengen memperingati hari itu untuk Emak. Emak itu spesial Mak, karena ada hari yang dikhususkan untuk memperingati semua Ibu, termasuk Emak pastinya. Jadi, dibaca ya Mak ya, dibaca ya!.
Mak, tahu ndak?. Mengapa Ninda mengirim surat?. Ninda mau mengucapkan terimakasih untuk Emak. He,he rasanya malu tapi, tidak bisa dipungkiri saat nulis surat ini, Ninda merasa malu, yang benar-benar malu. Malah Ninda nangis ni Mak. Ninda menyadari, bahwa Ninda tidak pernah mengucapkan terimakasih pada Emak. Terimakasih telah melahirkan, Ninda. Merawat Ninda dan berjuang untuk membesarkan Ninda. Tanpa Bapak.
Terimakasih dengan semua yang telah Emak berikan untuk Ninda. Ninda sadar, Ninda belum membalas itu semua. Bahkan, dengan ucapan terimakasih ini. Ucapan terimakasih yang sangat tulus. Rasanya ungkapan itu tidak pernah terucap. Bagaimana, Ninda tidak malu, mak?, mengucapkan terimakasih saja Ninda tidak pernah. Dengan Emak, perempuan yang telah berjuang untuk Ninda. Huh!, Ninda ini emang payah, ya Mak.
Ninda sangat bangga mempunyai orang tua seperti Emak. Emak adalah perempuan yang tegar. Rasanya, Ninda tidak pernah mendengar Emak mengeluh menghadapi kehidupan ini. Orang bilang Emak itu, emang “cuek”. Selalu santai, dalam menghadapi kehidupan, meski saat suasana sangat genting. Buktinya, sewaktu bapak meninggal. Ninda ingat, Emak nangisnya sebentar saja. Tidak larut. Hebatnya, Emak punya cara sendiri untuk menghilangkan semua beban pikiran Emak, dan mencari jalan keluarnya. Emak ngomong sendiri. Kata orang Emak itu aneh, karena suka ngomong sendiri. Mak tau ndak, mas Hen suaminya kak Santi pernah khawatir jikalau Emak itu disahutkan setan. Karena tidak ada lawan bicara. Tapi Ninda tahu, itu adalah cara Emak mengeluarkan emosi Emak. Paling tidak Emak tidak perlu menangis bombai untuk mencari dan mencari teman curhat. Hemm bersikap seperti itu, bukan Emak banget. Tidak bisa dipungkiri juga, Emak suka curhat dengan Ninda, hoho iyakan?, ngaku?. Ninda memang anak yang berbakti. Maksud Ninda, Emak tidak pernah putus asa, meski bapak telah meninggalkan kita. Emak tetap berjuang, untuk dapat berusaha sendiri.
Mak, ingat bapak yang telah meninggal. Maaf ya, dulu Ninda melarang Emak nikah lagi, dengan alasan bahwa Ninda takut bapak cemburu. Waktu itu, Ninda masih kecil Mak. Tidak terlalu mengerti. Jikalau Ninda membolehkan, mungkin emak tidak akan berjuang sendiri. Tapi, waktu itu emak pernah bilang, bahwa bagus juga Ninda tidak mengizinkan Emak nikah lagi. Alasannya Emak, lebih senang sendiri, bebas. Berarti, sikap Ninda membawa berkah ya Mak?. Mak, maaf ya, dengan semua sikap Ninda yamg pernah menyakiti hati Emak.
Emak adalah orang tua yang terhebat untuk Ninda. Meski seorang perempuan, Emak bisa mengerjakan pekerjaan laki-laki. Pergi ke kebun sendiri, kebun yang sangat jauh. Menanam pisang, membelah kelapa dan membuat minyak. Kadang dari kebun, Emak membawa sabut kelapa yang dijunjung diatas kepala. Padahal itu berat. Ninda tahu karena Ninda pernah bantu. Ninda juga rajin bantu kan?, . Sabut itu Emak belah-belah pakai kapak, jadi 8 potong. Emak tenaganya kuat sekali, seperti Rambo. Hanya dengan satu kali kapak, sabut bisa terpotong. Ninda bisa dua atau tiga kali. Terus sabut itu Emak gunakan untuk memanggang kue Roti sagu. Kue jualan Emak yang paling laris. Kue andalan untuk membiayai kebutuhan kita. Emak tidak takut, dengan asap yang mengepul itu, asap dari sabut kelapa. Asap yang memerahkan mata Emak. Kadang Emak hanya mengeluh “Ih asap ni”. Hanya itu. Emak yang selalu membungkuk saat memeriksa kue. Menjaga bara sabut agar tidak menjadi api. Sama halnya, saat membuat kue Bingke dan Roti Kap. Eh, hampir lupa, Emak juga menyalai kelapa sendiri. Wah Emakku memang perempuan perkasa.
Mak terimakasih ya, telah memberikan kasih dan sayang Emak dengan Ninda. Meski Ninda jarang sekali merasa menjadi anak yang dimanjakan. Sikap Emak memang sangat biasa-biasa saja. Hubungan kita sebagai Emak dan anak, juga tidak terlalu akrab, seperti di tv-tv. “Iya anakku, iya Emakku”, “Emak menyayangimu sayang, Ninda juga menyayangi Emak” bersikap seperti memang bukan kita banget!. Hahahaha bahkan kita tidak pernah memanggil nama kita dengan panggilan seperti itu. Emak membahasakan diri dengan panggilan Emak, dan Ninda membahasakan diri dengan memanggil diri Ninda, dengan Ninda. Tapi, Emak berbahasa aku, dan Ninda, Kamek.
Kita terkadang memang bersikap seperti itu, tapi tidak setiap hari. Saat Ninda pulang ke Mempawah, dan ketika turun dari motor, Ninda akan berteriak meski masih di halaman rumah. “Mama aku datang” dengan gurauan, dan Emak akan menyahut “Iya, anakku datang”. Ya begitulah kita, menikmati hubungan anak dan Emak dengan seadanya. Janggal dan lucu membahasakan diri dengan Ninda di surat ini. Tapi, tidak masalah untuk Ninda. Ninda mengerti apapun yang Emak lakukan. Emak bersikap tidak memanjakan Ninda, karena Emak tidak ingin Ninda menjadi anak yang manja. Terimakasih telah mengajarkan Ninda menjadi anak, yang sedikit mandiri seperti ini.
Mak, terimakasih telah mengabulkan permintaan Ninda untuk melanjutkan kuliah. Ninda mempunyai cita-cita untuk membahagiakan Emak. Emak bisa menikmati masa tua, tanpa membanting tulang lagi. Meski Emak pernah bilang, bahwa Emak tidak akan meminta apapun, dari Ninda ketika Ninda sukses. Meski Emak pernah bilang, Emak menyekolahkan Ninda bukan untuk Emak, tetapi untuk anak dan cucu Ninda nantinya. Emak tahu, meski Emak berbicara seperti itu, Ninda tetap akan memberikan kesuksesan Ninda untuk Emak. Ninda akan bersama Emak, dikala itu. Ninda janji, Ninda tidak akan meninggalkan Emak. Ninda akan merawat Emak, meski Emak dalam keadaan apapun. Mak, terimakasih juga, tidak pernah mengekang Ninda. Emak selalu memberikan kebebasan pilihan pada Ninda. Walaupun syaratnya banyak sekali. “Terserah, asal bla-bala, bla-bla”. Ninda tahu, Emak selalu menginginkan yang terbaik untuk Ninda.
Mak, sekian dulu surat dari Ninda ini. Sepertinya hanya itu yang ingin Ninda sampaikan. Oh, iya, Emak jaga kesehatan. Ingat, jangan suka makan dan minum yang manis-manis. Jangan juga terlalu lama ke kebun. Mak do’a kan Ninda juga ya. Agar kuliah Ninda lancar, sehat selalu, “terang hati”. Pokoknya, mohon do’a restu dalam untuk segala apapun.

Si Bungsu, yang selalu menyayangimu
Farninda Aditya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui ...

RPS Bahasa Indonesia

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Mata Kuliah Umum (MKU) yang berisi materi kebahasaan yang menunjang Kompetensi pedagogik, Kompetensi kepribadian, Kompetensi sosial, Kompetensi profesional mahasiswa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam bidang sebagai calon pendidik. Materi meliputi; Hakikat dan kedudukan Bahasa Indonesia, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan (EyD), Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia secara Lisan dan Tulisan (Bahasa Indonesia yang baik dan benar), Dasar-Dasar Mengarang (Ragam, fungsi dan diksi bahasa Indonesia, Pemanfatan kamus bahasa indonesia (Bahasa Baku), Pemanfaatan kamus dan tesaurus, Ragam bahasa ilmiah lisan dan tulisan, dan demonstrasi berbahasa Indonesia RPS Bahasa Indonesia   1.     Aditya, F. (2018). Forms And Meanings Of Traditional Foods In Tanjung Village Community, Mempawah, West Kalimantan. Khatulistiwa , 8 (2). https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v8i2.1161 2.   ...

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                ...