Langsung ke konten utama

Novel?. Aku Malu

Dua minggu yang lalu, ehm. Tidak tiga minggu yang lalu. Seperti beberapa minggu sebelumnya, aku mengikuti klub menulis pada sabtu pagi. Pukul 07:00 WIB. Tapi, aku harus bilang aku tidak pernah tepat waktu. Banyak sekali alasanya, dan bukan alasan yang aku karang, seperti “mengantar nenek melahirkan kerumah sakit” itu alasan ejekan dari pembimbing di klub. Aku memang mengantar seseorang tapi bukan nenek, karena nenekku sudah tidak ada. Bahkan jikapun hidup, aku rasa keduanya tidak akan bisa memberiku pak usu atau mak usu. Sangat lucu punya pak mude yang umurnya sama dengan keponakanku sendiri. Aneh.
Sebenarnya bukan karena telatku yang akan aku ceritakan, tapi aku ingin bilang bahwa aku sangat minder. Ini karena aku malas baca. Entah minggu keberapa, pembimbingku ini berdiskusi dengan kami mengenai cara menulis. Ia mengarahkan pikiran kami pada sebuah Novel. Kalian pasti tahu, novel itu tebal sekali, dan bisa membuat bosan, tapi jika kalian memang tidak suka baca. Aku suka baca novel, tapi bahas ayng ringan saja, aku suka baca, tapi jika aku lagi senang baca. Aku suka baca dan itu cerita yang membuat otakku tidak berat karena belitan arti dari tulisanya. Aku suka baca asal bukan pelajaran, meski aku tahu, buku pelajaran tetap saja harus dibaca meski tidak suka.
Terlalu banyak ngoceh. Aku harap tidak ada yang bosan. Karena aku banyak bicara. Kembali ke NOVEL. aku minder gara-gara novel ini. mengapa, karena aku belum baca, tapi pembimbingku bilang “semua pasti sudah baca .......”. aku tidak mau menyebutkan apa Novel itu, karena aku malu, karena aku belum baca. Aku diam saja ketika pembimbingku berbicara tentang isi dari novel itu. jika aku nimbrung membahas tentang isi novel tersebut, aku akan mengandalkan cerita dari filmnya. Aku sudah nonton filmnya, dan menurutku menonton lebih intans.
Ternyata, bukan pembimbingku saja yang berkata “semua pasti sudah baca Novel......”. ia adalah pemateri Talk Show, yang aku ikuti dua minggu yang lalu. Aku diam saja, menyahutpun seperti sebelumnya aku hanya mengandalakan cerita dari Filmnya saja.
Minggu ketiga setelah pembimbing dan pemateri bicara mengenai penulisan. Aku mendengar lagi kalimat “pasti tahu novel...”. hup! Aku malu lagi. Kali ini pemateri di klupku, tapi bukan pembimbingku.
Karena pengalaman itu, aku berjanji aku akan membaca novel tersebut, aku tidak mau menjadi sangat memalukan karen belum membaca novel itu. kemana aku selama ini.
Akhirnya aku berencana meminjam buku tersebut dengan teman yang satu klub denganku, aku rasa ia punya atau ia memang sudah membacanya. Tapi aku salah, dia memang punya tapi ia belum habis membacanya, padahal aku pernah melihat novel itu selalu ia bawa, dan jau sebelum hari ini. aku senangnya juga sebenarnya karena aku punya teman yang belum baca. He, dasar.
Aku punya banyak teman yang hobi menulis dan membaca, jadi aku tahu kemana aku harus meminjam buku itu, agar aku bisa baca, aku aku tidak kikkuk lagi.


NB: Jangan menganggap instans itu, lebih sehat untukmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau