Pukul 11: 25 waktu di kantor
Malay Corner. Saya baru saja memasuki ruangan ini. Kosong, sepertinya yang
biasa duduk di meja masing-masing sedang menjalani tugas. Kotak bekas minuman
mineral di atas meja, menjadi sasaran utama mata saya. Hem.. merasa sangat
terlambat, karena janji untuk menjilid buku yang akan diterbitkan pada tanggal
30 Desember ini sudah selesai. Buku yang terlahir dari Borneo Tribune. Tidak mau
mengungkapkan alasan, hanya pekerjaan rumah saja tadinya sedikit menghambat Kecepatan
saya berada diruangan.
Melihat cover buku dengan warna kuning
berkolaborasi dengan hitam itu membuat membuat saya bergetar hati.
“Grrrr, grrrr”. Kira-kira.
“Dug-dug-dug”, lanjut.
Eh, kenapa bisa berbeda ya? hati
menyimpang ini, he.
Buku ini akan diterbitkan
bersamaan dengan malam penghargaan Man Of The Year 2011 Borneo Tribune. Tinggal
menghitung hari, terhitung dari hari saya menulis ini. Bahkan, tidak hanya buku
ini saja yang akan diterbitkan. Buku fiksi karya siswa-siswa di Pontianak hadil dari pelatihan menulis cerpen bersama
Borneo Tribune pun ada disitu. Tulisan saya ada di dalamnya. Hadoh,
senangnyaaaaaaaaaaaa.
Koran langganan kantor, yang tak
lain tak bukan, Borneo Tribune menjadi sasaran mata saya selanjutnya. Melihat
dan membaca halaman pertama, kemudian bergilir ke halaman kedua, Citizen
Journalism. Halaman kedua berbeda dengan biasanya, jika biasanya ada berbagai
tulisan dari pembaca, hari itu tidak ada. Hanya, berisi tulisan Tajuk, dan
Senget. Tapi, ada sesuatu yang terpajang jelas di sana. Getar hati saya yang
tadi belum plong, kini mulai menggetarkan diri lagi.
“Dug-dug-dag-dag-dig-dug”
“Zzzzzz”.
Bisa-bisanya ya saya mengira rasa
hati saya seperti ini ya?. Terasa sekali tidak benarnya. Tapi, saya benar-benar
merasakan perasaan yang kira-kira seperti tadi itu. Saya terkesima dengan Nomine Borneo Tribune Man Of The Year 2011.
Ada 45 kotak dengan gambar-gambar orang hebat dan dengan karya orang hebat.
Berbagai kategori. Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Pendidikan, Perempuan,
Ekonomi, Lingkungan, Olahraga, Pemuda, Seni Budaya, Pengusaha Muda, Pengsaha
Madya, Fiksi, Motivator Penulis Buku, Non Fiksi. Lima belas kategori yang menggetarkan hati.
Hati lebih tergetar lagi, ketika
melihat kategori fiksi. Ada tiga buku yang menjadi nominator. Memamah jantungku
karya Rohani Syawaliah, Sapa Cinta dari Negeri Sakura karya Ferry Hadary dan
Untuk Satu Mimpi Karya Hardianti dkk. Dari tiga kategori buku ini, ada satu
buku yang sangat sangat tidak biasa untuk saya. Untu Satu Mimpi, ini adalah
buku cerpen pertama saya di tahun 2010, bahkan buku pertama. Senyum sumringah,
bangga, Alhamdulillah, berbaur ikut menggetarkan hati. Buku dengan kategori
yang sejajar dengan motivator penulis buku. Benar-benar menggetaran hati. Karya
ini menjadi nominator, karya ini diberi apresiasi, karya mendapat perhatian
dari Man Of The Year 2011, Borneo Tribune.
Hati bergetar lagi, senyum
sumringah, bangga, Alhamdulillah berbaur menjadi satu. Tidak hanya untuk karya-karya yang tadi,
tetapi untuk media satu ini, Borneo Tribune. Hem bisa-bisanya para pendiri, kru
atau siapapun yang tergabung di dalamnya membuat ide adanya Man Of The Year.
Bisa-bisanya mereka memberikan apresiasi seperti ini. Bisa-bisanya mereka melirik Inspiring People.
Bisa-bisanya, mereka bisa membuat semua menjadi, Salut!.
Jika Borneo Tribune bisa
melakukan hal yang luar biasa seperti ini, pastinya kita juga bisa menjadi
bagian dari itu kan?, Man Of The Year. Bisa-bisanya Borneo Tribune membucahkan
semangat kita ya?. Ini baru media, Media Inspiring People.
Komentar