Cerita ini sudah lama. Bulan September atau Agustus. Waktu itu, mata kuliah pembelajaran sudah selesai. Jadi, anak-anak di kelas pada salaman sama dosen pembimbing. Dosen saya yang ini membimbing mata kuliah ini memang terkenal dengan style nya. Modis, dan selalu ikut zaman, cantik pula. Soal paduan make up dia juga jagonya.
Saya yang juga mau salam-salaman. Saya pun menghampiri dia. Ternyata ada acara salaman pakai cipika-cipiki, alias cium pipi kanan, cium pipi kiri. Beuh, saya sebenarnya kurang suka yang beginian, takut pipi saya tidak bisa lepas. Pipi kita kan bertemu tu, khawatir si pipi ibu dosen, naksir pipi saya. Tapi, saya menghirmati beliau. Saya pun jadi ikut-ikutan juga, karena udah ditariknya juga tangan saya, biar pipis aya maju ke pipinya dia. Ajaibnya, si ibu dosen malah berpesan "Jangan kau tularkan itam kau ye".
Apa mau dikata???
Saya yang juga mau salam-salaman. Saya pun menghampiri dia. Ternyata ada acara salaman pakai cipika-cipiki, alias cium pipi kanan, cium pipi kiri. Beuh, saya sebenarnya kurang suka yang beginian, takut pipi saya tidak bisa lepas. Pipi kita kan bertemu tu, khawatir si pipi ibu dosen, naksir pipi saya. Tapi, saya menghirmati beliau. Saya pun jadi ikut-ikutan juga, karena udah ditariknya juga tangan saya, biar pipis aya maju ke pipinya dia. Ajaibnya, si ibu dosen malah berpesan "Jangan kau tularkan itam kau ye".
Apa mau dikata???
Komentar